Kamis, 15 Mei 2014

Air Ketuban



Pengertian
·         Air ketuban, atau cairan amnion, adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin.
Bobot jenis cairan ini sekitar 1.080. Makin tua kehamilan, makin turun berat jenisnya, hingga menjadi 1.025-1.010.
·         Air ketuban sangatlah penting bagi kehamilan, khususnya bagi perkembangan janin. Air ketuban melindungi janin saat berusia 12 hari setelah terjadi pembuahan. Di saat minggu-minggu awal kehamilan air ketuban ini berasal dari persedian air dalam tubuh si ibu. Setelah mencapai 12 minggu, air ketuban ini dipenuhi sebagian besar dari air kencing sang bayi.
·         Air ketuban menjaga bayi dalam janin agar selalu aman dan juga membantu perkembangan bayi. Cairan inilah yang dihirup sebagai udara oleh sang bayi dan makanan mereka selama dalam rahim.

Fungsi Air Ketuban
·         Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
·         Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.
·         Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara.
·         Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin, sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik.
·         Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin.
·         Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi.
·         Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka.
·         Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan jalan lahir.
·         Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.
·         Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang atau lewat waktu.

Komposisi Air Ketuban
1.      Air ketuban normal
Komposisi

Warna
Kalsium
Chlorida
CO2
Creatinin
Glukosa
Ph
Potasium
Sodium
Total Protein
Albumin
Urea
Asam urat
Tidak berwarna/transparan
4 mEq/L
102 mEq/L
16 mEq/L
1,8 mg/Dl
29,8 mg/Dl
7,04
4,9 mEq/L
133 mEq/L
2,5 gr/Dl
1,4 gr/Dl
31 gr/Dl
4,9 gr/Dl
(William W, 2008)
Air ketuban pada umumnya berisi sel-sel yang berasal dari kulit, saluran pencernaan, saluran napas dan saluran kencing fetus.
2.      Air ketuban keruh (mekonium pada janin)
Komposisi

Warna

Kolesterol dan prekusor sterol
Substansi golongan darah
Air
Mukopolisakarida
Protein
Hijau being, hijau tua / mewarnai semua cairan ketuban
Lemak
Asam empedu dan garam empedu
Enzim
Sel epitel skuamosa
Verniks
(Glantz CJ, Wood JR Jr, 2002)

Fungsi Air Ketuban
Faal Air Ketuban
·         Untuk proteksi janin

Asal Air Ketuban
·         Kencing janin(fetal urine)
·         Transuadi dari darah ibu
·         Sekresi dari epitel amnion
·         Asal campuran(mixed origin)

Cara Mengenali Air Ketuban

·         Dengan lakmus
·         Makroskopis         
o   Bau amis adanya laguno rambut dan    verniks kaseosa
o   Bercampur mekoneum
·         Mikroskopis          -lanugo dan rambut
·         Laboratorium        -kadar urea (ureum)rendah                    dibanding dengan air kemih

Bahaya Air Ketuban
·         Perut akan lebih besar dari kehamilan normal
·         Adanya tekanan pada diafragma, yang mengakibatkan ibu akan mengalami sesak nafas.
·         Nyeri pada perut akibat tegangnya uterus, mual dan muntah.
·         Bisa menyebabkan retak-retak pada kulit perut
·         Akan mengalami kesulitan dalam pemeriksaan karena terlalu banyaknya cairan
·         Janin akan semakin bebas bergerak, yang akan menyebabkan kesalahan letak janin
·         Resiko tinggi perdarahan pada saat persalinan
·         Adanya tekanan yang kuat, dapat menyebabkan kontraksi sebelum waktunya
·         Adanya resiko cacat pada janin
·         Kemungkinan lahir melalui caesar besar

Referensi :
-          Glantz CJ, Wood JR Jr. Significance of Amniotic Fluid Meconium. In : Creasy RK, Resnik R, Iams JD Eds. Maternal-Fetal Medicine. 5th ed, USA : Saunders, 2002 : 441-8
-          William W. Amniotic Fluid : Objectives With Narattion and Illustration. 2006 [update 2008 oct 8; cited 2008 July 19]. Available from (www.cls-1521) tanggal 19 Juli 2008
-          http://krisnachandrawati.blogspot.com/2013/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar